| 
                 
                 Keadaan 
                  Umum Daerah Jawa Timur 
                 Jawa 
                  Timur sebagai bagian dari Negara Republik Indonesia memiliki 
                  pemerintahan yang didasarkan pada Undang - undang No . 5 tahun 
                  1974 tentang pokok - pokok pemerintahan di Daerah. Berdasarkan 
                  Undang - undang tersebut daerah ini memiliki otonomi. Artinya 
                  bahwa Jawa Timur merupakan satu kesatuan masyarakat hukum yang 
                  memiliki batas wilayah yang berhak dan berwenang serta berkewajiban 
                  mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara 
                  Kesatuan Indonesia sesuai Undang - undang yang berlaku . 
                Sehubungan 
                  dengan hal tersebut sebelum masuk pada uraian rinci, Jawa Timur 
                  secara umum dapat diuraikan sebagai berikut : 
                Luas 
                  Wilayah Daerah Tingkat I Jawa Timur adalah 157.922 Km2 yang 
                  terdiri atas : 
                1. 
                  Wilayah 
                  a.  Luas Daerah: 47.042,17 Km2 
                  Terdiri dari : 
                  - Persawahan : 12.483,66 Km2 
                  - Pertanian Tanah Kering : 11.619,32 Km2 
                  - Kebun Campur : 613,36 Km2 
                  - Perkebunan : 1.518,39 Km2 
                  - Hutan : 12.251,24 Km2 
                  - Padang Rumput/Tanah kosong : 236,82 Km2 
                  - Rawa/Danau/Waduk : 88,75 Km2 
                  - Tambak/Kolam : 705,82 Km2 
                  - Tanah Tandus/Rusak/Alang-alang : 1.323,53 Km2 
                  - Lain-lain : 798,14 Km2 
                b. 
                  Luas Lautan : 110.000,00 Km2 
                c. 
                  Jumlah Pulau dan Pulau kecil : 74 Pulau 
                2. 
                  Propinsi Dati 1 Jawa Timur terletak pada 110°54BT Sampai 
                  115°57BT 5° 371 LS sampai 8°48LS 
                  Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah Timur berbatasan 
                  dengan Laut Bali dan Selat Bali, Sebelah Barat berbatasan dengan 
                  propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra 
                  Hindia . 
                Berdasarkan 
                  karakteristik fisik secara umum, Jawa Timur terbagi atas 4 (empat) 
                  Karakteristik wilayah yaitu : 
                  a. Wilayah I mencakup dataran tinggi bagian tengah merupakan 
                  wilayah subur dan berkembang 
                  b. Wilayah II mencakup dataran rendah bagian utara merupakan 
                  wilayah dengan kesuburan sedang dan tingkat perkembangan sedang. 
                  c. Wilayah III mencakup wilayah Pegunungan kapur Selatan merupakan 
                  wilayah tandus , tidak subur dan belum begitu berkembang 
                  d. Wilayah IV merupakan wilayah kepulauan, masih merupakan wilayah 
                  yang kemudahan hubungannya kurang dan belum berkembang . 
                A. 
                  ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 
                Secara 
                  administrasi Propinsi Jawa Timur terdiri : 
                  - Pembantu Gubernur : 7 
                  - Kabupaten Dati II : 29 
                  - Kotamadya Dati II : 8 
                  - Kota Administratif : 2 
                  - Pembantu Bupati : 144 
                  - Pembantu Walikota : 5 
                  - Kecamatan : 615 
                  - Perwakilan Kecamatan : 110 
                  - Kelurahan : 660 
                  - Desa : 7.740 
                Selanjutnya 
                  Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur dan Daerah Tingkat II 
                  dilengkapi dengan Dinas - dinas Daerah sebagai unsur pelaksana 
                  dibidang otonomi Daerah Sekertaris Wilayah / Daerah sebagai 
                  unsur staf / pembantu pimpinan , sekretaris DPRD sebagai unsur 
                  staff / pembantu pimpinan DPRD. Perangkat pemerintah Propinsi 
                  Jawa Timur juga dilengkapi dengan instansi - instansi vertikal 
                  sebagai aparat dekosentrasi yaitu Kantor Wilayah Departemen 
                  dan Kantor Wilayah Direktorat Jendral dan sebagainya . 
                B. 
                  FISIK GEOGRAFIS 
                1. 
                  Topografi 
                  Berdasarkan karakteristik tinggi tempat diatas permukaan laut 
                  ( dpl ) , Jawa Timur terbagi atas 3 kelompok wilayah yaitu : 
                a. 
                  0 - 500 m , (dpl ) meliputi 83 % dari luas wilayah darat Jawa 
                  Timur dan morfologinya relatif datar. 
                  b. 500 - 1. 000 m. ( dpl ) meliputi sekitar 11% dari luas wilayah 
                  darat Jawa Timur dengan morfologi berbukit dan bergunung - gunung 
                  . 
                  c. 1.000 m. (dpl), meliputi sekitar 6 % dari luas wilayah darat 
                  Jawa Timur dengan morpologi terjal. 
                2. 
                  Geologi 
                  Struktur Geologi Jawa Timur di dominasi oleh Alluvium dan bentukan 
                  hasil gunung api kwarter muda, keduanya meliputi 44,5 % dari 
                  luas wilayah darat , sedangkan bantuan yang relatif juga agak 
                  luas persebarannya adalah miosen sekitar 12,33 % dan hasil gunung 
                  api kwarter tua sekitar 9,78 % dari luas total wilayah daratan. 
                  Sementara itu batuan lain hanya mempunyai proporsi antara 0 
                  - 7% saja. 
                  Batuan sedimen Alluvium tersebar disepanjang sungai Brantas 
                  dan Bengawan Solo yang merupakan daerah subur. Batuan hasil 
                  gunung api kwater muda tersebar dibagian tengah wilayah Jawa 
                  Timur membujur kearah timur yang merupakan daerah relatif subur. 
                  Batuan Miosen tersebar disebelah selatan dan utara Jawa Timur 
                  membujur kearah Timur yang merupakan daerah kurang subur Bagi 
                  kepulauan Madura batuan ini sangat dominan dan utamanya merupakan 
                  batuan gamping. 
                Dari 
                  beragamnya jenis batuan yang ada, memberikan banyak kemungkinan 
                  mengenai ketersediaan bahan tambang di Jawa Timur. 
                  Atas dasar struktur, sifat dan persebaran jenis tanah diidentifikasi 
                  karakteristik wilayah Jawa Timur menurut kesuburan tanah: 
                  a. Jawa Timur bagian Tengah Merupakan daerah subur , mulai dari 
                  daerah kabupaten Banyuwangi. Wilayah ini dilalui sungai - sungai 
                  Madiun, 
                  Brantas, Konto, Sampean. 
                  b. Jawa Timur bagian Utara 
                  Merupakan daerah Relatif tandus dan merupakan daerah yang persebarannya 
                  mengikuti alur pegunungan kapur utara mulai dari daerah Bojonegoro 
                  , Tuban kearah Timur sampai dengan pulau Madura. 
                3. 
                  Kemampuan Tanah. 
                  Kemampuan tanah yang dimaksud adalah kemampuan dalam rangka 
                  dukungannya untuk suatu penggunaan tertentu , yang didasarkan 
                  atas faktor drainase, kelerengan, kedalaman tanah, tutupan batuan 
                  serta erosi . 
                   
                  Kriteria penilaian faktor - faktor kemampuan tanah tersebut 
                  adalah : 
                a. 
                  Keterangan 
                  - Lereng 0 - 15 % kemungkinan penggunaan kegiatan pertanian 
                  dan permukiman, mencakup sekitar 64% luas daratan Jawa Timur. 
                  - Lereng 16 - 40 % kemungkinan penggunaan untuk kegiatan pertanian 
                  tanaman tahunan keras. 
                  - Mencakup 18 % luas wilayah daratan Jawa Timur. 
                  - Diatas 40% merupakan wilayah yang sebaiknya dihutankan sebagai 
                  wilayah penyangga, air dan penyangga keseimbangan ekosistem. 
                b. 
                  Drainase 
                  - Wilayah dengan drainase baik , meliputi 95% luas total wilayah 
                  darat Jawa Timur. 
                  - Wilayah dengan drainase kurang baik ( kadang - kadang tergenang 
                  ) meliputi 22,5% dari luas total wilayah daratan Jawa Timur. 
                  - Wilayah dengan drainase tidak baik, meliputi sekitar 1,48% 
                  luas total wilayah darat an Jawa Timur. 
                c. 
                  Tutupan Batuan 
                  - Berbatu meliputi 5,33% dari luas total wilayah daratan Jawa 
                  Timur. 
                  - Tidak berbatu meliputi 94,67% dari luas total wilayah darat 
                  Jawa Timur. 
                d. 
                  Erosi 
                  - Erosi ringan ( kikisan tanah antara 0 -10%)meliputi 23,12 
                  % dari total wilayah dari Jawa Timur. 
                  - Erosi berat ( kikisan tanah mulai 50 - 75 %) meliputi 0,37%dari 
                  luas total wilayah darat Jawa Timur. 
                  - Tidak ada erosi meliputi 76,51%dari luas total wilayah darat 
                  Jawa Timur. 
                C. 
                  IKLIM 
                Berdasarkan 
                  sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson sebagian wilayah besar 
                  wilayah (52%) Jatim mempunyai iklim tipe D. Keadaan maksimum 
                  suhu maksimum rata - rata mencapai 33°C sedangkan suhu minimum 
                  rata - rata mencapai 22°C. Keadaan curah hujan pertahun 
                  di Jawa Timur mempunyai karakteristik Sebagai berikut : 
                  a . < 1.750 mm ; meliputi 35,54% 
                  b. 1.750 - 2.000 mm ; meliputi 44,00% 
                  c. > 2.000 mm ; meliputi 20,46% 
                Dan 
                  pada ketinggian di atas + 500 m. mempunyai fungsi hidrologis 
                  yang penting dan memerlukan usaha pengawetan tanah dan air. 
                D. 
                  HIDROLOGIS 
                Sebagian 
                  besar wilayah Jawa Timur di aliri sungai, 2 buah sungai yang 
                  besar adalah kali Brantas sepanjang 317 Km dan Bengawan Solo 
                  sepanjang 540 Km . Keberadaan sungai - sungai tersebut selain 
                  untuk pengairan dan prasarana transportasi antar daerah juga 
                  didayagunakan untuk bendungan , pembangkit energi, perikanan 
                  dan wisata. Selain dari sungai - sungai tersebut, keadaan hidrologis 
                  Jawa Timur juga ditentukan oleh adanya rawa - rawa maupun telaga, 
                  bendungan, waduk, mata air dan sumur bor. 
                E. 
                  POLA KAWASAN 
                a. 
                  Kawasan Permukiman 
                  Kawasan permukiman di Jawa Timur tersebut dalam wujud kota besar, 
                  Kota Sedang, Kota Kecil dan permukiman pedesaan, biasanya terdapat 
                  kawasan induk yang relatif lebih besar dan bersifat lebih kekotaan 
                  serta kawasan yang terpencar, baik pada wilayah sub - urban 
                  maupun di tengah kawasan pertanian. Persebaran geografis permukiman 
                  dipengaruhi oleh nilai ekonomis lokasi terhadap fasilitas, baik 
                  jalan maupun fasilitas perhubungan lainnya. 
                b. 
                  Kawasan Sawah dan Tegalan 
                  Pola persebaran kawasan sawah dan tegalan cenderung mengikuti 
                  sistem daerah aliran sungai yang ada. Areal tegalan terutama 
                  merupakan ciri dari wilayah dataran tinggi, jadi masalahnya 
                  bukan karena pembangunan irigasi belum menjangkau dan areal 
                  tegalan juga memberikan kontribusi penting penyediaan kebutuhan 
                  hasil pertanian selain padi. 
                c. 
                  Kawasan Perkebunan 
                  Untuk menentukan pola kawasan perkebunan agak sulit, karena 
                  ada 2 hal : 
                  - Jenis tanaman ada yang bersifat tanaman musiman dan ada tanaman 
                  tahunan, luas tanamam musiman tidak menentu tergantung pada 
                  pola pasar . 
                  - Tidak semua kawasan perkebunan merupakan kawasan perkebunan 
                  yang di olah secara khusus termasuk dalam perhitungan adalah 
                  tanaman perkebunan dipekarangan. 
                d. 
                  Kawasan Hutan 
                  Menurut pola penggunaan kawasan hutan di Jawa Timur ada berbagai 
                  macam , diantaranya untuk cagar alam , hutan wisata , calon 
                  taman nasional, hutan lindung , reboisasi , tumpang sari serta 
                  hutan prodoksi.Sedangkan prodoksi hutan di Jawa Timur merupakan 
                  salah satu komoditas ekspor non migas yang perlu terus ditingkatkan, 
                  namun tanpa mengorbankan fungsi hutan dalam upaya melestarikan 
                  tanah, air, serta tetap terjaganya kesuburan tanah. 
                e. 
                  Kawasan Perikanan 
                  Jawa Timur mempunyai potensi perikanan darat diantaranya tambak, 
                  kolam, sawah tambak, menanam padi keramba dan perairan umum. 
                  Areal perikanan laut Jawa Timur merupakan areal penangkapan 
                  ikan yang potensial . 
                f. 
                  Kawasan Peternakan 
                  Propinsi Jawa Timur adalah merupakan daerah produksi ternak, 
                  yaitu 40% dari seluruh jenis ternak di Indonesia. Selain merupakan 
                  daerah produksi ternak potong, Propinsi Jawa Timur juga merupakan 
                  daerah sumber ternak untuk seluruh wilayah Indonesia. Hasil 
                  utama produksi peternakan adalah daging , telur dan susu, sedangkan 
                  hasil produksi perternakan yang diekspor adalah kulit, tulang 
                  dan bulu bebek . 
                g. 
                  Kawasan Lainnya 
                  Termasuk dalam kawasan ini antara lain kawasan pertambangan 
                  , kawasan tersebut khusus untuk mineral mengikuti pola persebaran 
                  bantuan induknya. Sementara itu wilayah sungai juga merupakan 
                  kawasan penggalian pasir seperti di sungai Lesti , Brantas dan 
                  sebagainya. 
                  Kawasan yang secara khusus digunakan untuk pembangkit energi 
                  al: Waduk Sutami, paiton, Senguruh dan sebagainya . luas kawasan 
                  ini relatif kecil, namun dampaknya tetap perlu diperhitungkan. 
                F. 
                  KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL 
                a. 
                  Jumlah Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk . 
                  Jumlah penduduk propinsi Jawa Timur pada tahun 1989 adalah 29,188.852 
                  jiwa, sedangkan pada tahun 1990 menurut sensus penduduk meningkat 
                  menjadi 32.48 juta jiwa . Menurut catatan SUSENAS 1994 dan data 
                  BPS. jumlah penduduk Jawa Timur tahun 1994 sebesar 33.423.234 
                  jiwa dengan tingkat kepadatan rata - rata 689 jiwa / km2 
                b. 
                  Ketenagakerjaan. 
                  Dilihat dari jumlah penduduk yang cukup besar, berarti Jawa 
                  Timur potensial akan tersedianya tenaga kerja dan hal ini akan 
                  mendukung program - program pembangunan yang ada . 
                G. 
                  PEREKONOMIAN DAN SEKTOR LAPANGAN USAHA 
                a. 
                  Keadaan Perekonomian Secara Umum 
                  Secara nasional Jawa Timur adalah merupakan pemasok pangan yang 
                  terbatas sehingga kegiatan pertanian merupakan lapangan usaha 
                  yang sangat menentukan dalam struktur perekonomian Jawa Timur. 
                  Sektor lapangan usaha lainnya yang juga potensial adalah perdagangan, 
                  hotel, restoran , serta sektor industri pengolahan. Struktur 
                  kontribusi lapangan usaha yang demikian ini menunjukkan bahwa 
                  perekonomian Jawa Timur sudah menampakkan perkembangan kearah 
                  kemantapan, yaitu perkembangan industri dan jasa yang di dukung 
                  oleh pertanian yang tangguh. Kemampuan perekonomian Jawa Timur 
                  yang seperti diuraikan diatas pada hakekatnya memberikan implikasi 
                  adanya potensi perkembangan dan pengembangan yang dapat dipacu 
                  lebih pesat pada masa - masa mendatang . 
                b. 
                  Lapangan Usaha Pertanian 
                  Lapangan usaha pertanian didalam struktur perekonomian Jawa 
                  Timur sampai saat ini masih tetap memegang peranan penting , 
                  hal tersebut nampak pada sumbangannya terhadap produk regional 
                  domestik bruto Propinsi Jawa Timur. 
                  Selain peranannya terhadap struktur perekonomian daerah , Sub 
                  - sektor pertanian rakyat juga mampu berperan terhadap stok 
                  pangan Nasional. 
                  Jawa Timur pada tahun mendatang tetap bertekat terus mengupayakan 
                  peningkatan produksi pangan dalam rangka pelestarian swasembada 
                  pangan sebagaimana yang telah dicapai saat ini . 
                c. 
                  Lapangan Usaha Perdagangan dan Koperasi 
                  Nilai ekspor hasil perdagangan Jawa Timur dari tahun ke tahun 
                  semakin meningkat, membuktikan bahwa iklim pembangunan dibidang 
                  perdagangan Jawa Timur semakin membaik. Hal ini ditunjukkan 
                  dengan adanya dukungan dan terobosan - terobosan dipasaran potensial 
                  bagi eksport migas dan non migas disamping mempertahankan serta 
                  terus meningkatkan volume dan nilai eksportnya. Sedangkan untuk 
                  koperasi Jawa Timur berupaya mewujudkan Propinsi Koperasi melalui 
                  gerakan nasional sadar koperasi serta menciptakan demokrasi 
                  ekonomi sampai ditingkat pedesaan. 
                d. 
                  Pertambangan dan Energi 
                  Dari berbagai potensi pertambangan yang ada di Jawa Timur diharapkan 
                  pendapatan dari sektor pertambangan dapat semakin meningkat.Dalam 
                  rangka tata ruang, persebaran lokasi bahan tambang perlu diperhatikan 
                  dalam usaha pengamanan untuk menjaga kelestarian lingkungan. 
                  Sementara itu dalam hal pembangunan dibidang energi khususnya 
                  tenaga listrik di Jawa Timur menunjukkan peningkatan yang cukup 
                  besar. Hal ini dapat di buktikan dengan bertambahnya jumlah 
                  desa yang terjangkau program listrik pedesaan. Selain listrik, 
                  energi gas juga diproduksi oleh perusahaan gas negara Jawa Timur 
                  bagaimanapun masih tetap baik mengingat kemungkinan dapatnya 
                  dikembangkan gas bumi seperti diduga sekitar Gresik dan Madura. 
                  Sekitar peningkatan pembangunan di bidang energi memberikan 
                  harapan bahwa perkembangan kegiatan hingga ke pelosok pedesaan 
                  akan dapat dipacu peningkatannya dalam rangka pengembangan wilayah 
                  Jawa Timur secara keseluruhan . 
                e. 
                  Pariwisata 
                  Kepariwisataan di Jawa Timur pada hakekatnya adalah merupakan 
                  jasa pemanfaatan sumber alam dan lingkungan hidup yang memiliki 
                  kekhususan seperti : budaya, peninggalan sejarah, pemandangan 
                  alam dsb. Potensi obyek wisata yang ada di Jawa Timur meliputi: 
                  - Wisata Pantai 
                  - Wisata pegunungan / Hutan / Rekreasi 
                  - Wisata Goa 
                  - Wisata Telaga , Danau , Bendungan 
                  - Wisata budaya Musium , Candi , Makam ,Benteng , Kesenian Tradisional 
                  dsb. 
                Potensi 
                  perkembangan kepariwisataan di Jawa Timur dapat digali dan ditingkatkan 
                  karena pemanfaatan saat ini maksimal. Hal ini terbukti dari 
                  masih kurangnya prasarana penujang berupa jalan dan fasilitas 
                  lainnya serta kegiatan paket lainnya. 
                H. 
                  SISTEM TRANSPORTASI 
                a. 
                  Sistem Transportasi Wilayah Secara Keseluruhan 
                  Sistem transportasi di Jawa Timur terdiri atas transportasi 
                  jalan raya , kereta api , laut / feri, dan Udara. Secara keseluruhan 
                  sistem transportasi jalan raya. Prasarana dan sarana transportasi 
                  yang ada, pada prinsipnya telah menjangkau hampir seluruh Jawa 
                  Timur sampai ke desa - desa . 
                b. 
                  Sistem Transportasi Jalan Raya 
                  Dilihat dari volume arus lalu lintas dan jenis kendaraan yang 
                  ada, maka jaringan jalan utama regional di Jawa Timur : 
                  - Ruas jalan Surabaya - Madiun 
                  - Ngawi 
                  - Surabaya - Mojokerto - Madiun - Ngawi 
                  - Surabaya - Probolinggo - Banyuwangi 
                  - Probolinggo - Jember - Banyuwangi 
                  - Malang - Blitar 
                  - Kediri 
                  - Surabaya - Babat - Tuban 
                  - Kamal - Bangkalan - Pamekasan - Sumenep - Terminal - terminal 
                  utama yang terkait dengan pergerakan transportasi regional terdapat 
                  pada semua kota baik sedang maupun besar . Sementara itu kendaraan 
                  transportasi antar wilayah yang cukup menonjol adalah bus , 
                  truk / trailer . 
                c. 
                  Sistem Transportasi Kereta Api 
                  Jaringan rel kereta api di Jawa Timur pada dasarnya menjangkau 
                  sebagian besar wilayahnya, namun demikian jaringan rel kereta 
                  api yang di operasikan hanya sebagian saja , karena alasan kelayakan 
                  dan masalah pemeliharaan jaringan kereta api yang tidak di operasikan 
                  sangat berat karena cukup banyaknya pembangunan pemukiman yang 
                  mengarah pada batas sempedan rel kereta api . 
                  Orientasi pengembangan sarana kereta api jangka panjang akan 
                  diarahkan pada pendaya gunaan prasarana dan sarana yang ada 
                  dengan ditambah pengadaan prasarana dan sarana yang baru dengan 
                  teknologi yang lebih baik dan secara keseluruhan peranan perkereta 
                  apian di Jawa Timur masih dapat diharapkan berkembang. 
                d. 
                  Sistem transportasi Udara 
                  Prasarana dan sarana transportasi udara di Jawa Timur pada hakekatnya 
                  bukan ditunjukkan untuk pelayanan kegiatan intra regional namun 
                  juga antar propinsi dan internasional. hal ini dibuktikan dengan 
                  adanya pelabuhan udara Juanda yang merupakan pelabuhan udara 
                  utama di Jawa Timur. Selain di Malang berfungsi sebagai bulabuhan 
                  Militer dan di rencanakan untuk peningkatannya sebagai pelabuhan 
                  penerbangan umum . Disamping itu terdapat pula penerbangan udara 
                  Iswahyudi di Madiun untuk kepentingan Militer dan Trunojoyo 
                  di Sumenep untuk pelabuhan perintis. 
                e. 
                  Sistem Transportasi Laut 
                  Sistem transportasi laut secara Nasional menempatkan pelabuhan 
                  Tanjung Perak (Surabaya) sebagai salah satu dari empat pelabuhan 
                  Utama di Indonesia. Usaha yang telah dilakukan dalam rangka 
                  mengisi peranan tersebut sampai saat ini masih terbatas pada 
                  peningkatan efesiensi dan efektifitas pelayanan jasa angkutan 
                  laut , sehingga dapat menunjang kelancaran arus barang dan meningkatkan 
                  pertumbuhan perdagangan antar pulau serta eksport/import. Di 
                  samping itu Jawa Timur juga dilengkapi dengan pelabuhan laut 
                  pembantu yang ada di Meneng, Gresik, Probolinggo, Panarukan, 
                  Kalianget, Pasuruan, Lamongan dan Tuban. 
                f. 
                  Sistem Telekomonikasi 
                  Kemajuan teknologi dibidang komunikasi di Jawa Timur telah diterapkan 
                  dan hampir menjangkau wilayah propinsi. Sementara itu untuk 
                  telex, faximile sudah menyebar pada kota - kota besar dan beberapa 
                  kota sedang di Jawa Timur, khususnya untuk kegiatan pemerintahan 
                  pengusaha SSB dan telex telah berjalan sangat efektif. Prasarana 
                  dan sarana telepon juga telah mudah dijangkau bahkan pada tingkat 
                  kelurahan / desa. Melalui penggunaan sarana telekomunikasi, 
                  tampak, bahwa perkembangan telekomunikasi di Jawa Timur. Baik 
                  untuk bisnis maupun sosial cukup pesat dan dapat dirasakan potensinya 
                  dalam mendukung pembangunan dan perkembangan daerah sampai kepelosok 
                  .
                   
                Kembali 
                  ke menu utama   |