Topografi

Area TN - BTS berada pada ketinggian 750 - 3.676 meter di atas permukaan laut, keadaan topografinya bervariasi dari bergelombang dan miring ke daerah berbukit bahkan gunung dengan sudut hampir tegak. Secara umum, area TN-BTS adalah berbukit yang terdiri dari kelompok pegunungan Tengger di utara dan kelompok pegunungan Jambangan ke selatan. Dari kedua kelompok gunung tersebut teradapat gunung berapi aktif.

Kelompok Pegunungan Tengger merupakan daerah berbukit, dengan ketinggian sekitar 2.000 m dari permukaan laut, di mana terdapat kaldera (kawah pasir) dengan diameter 8 - 10 km. Dasar bawah kawah adalah gurun pasir yang luas (lautan pasir) di mana gunung Bromo (2.392 m, dpl) gunung Batok (2, 440 m, dpl) gunung Widodaren (2.614 m dpl) gunung Watangan (2.601 m, dpl) dan gunung Kursi (2.581 m, dpl) terletak di tengah-tengahnya. Dinding kawah yang mengelilingi laut pasir merupakan daerah yang curam dan dalam dengan sudut 60 - 80 derajat dan kisaran tingkat kedalaman antara 200 - 600 meter.

Terdapat beberapa pegunungan di sekitar kawah Tengger, yaitu:
Gunung Pananjakan (2770 m, dpl) gunung Cemorolawang (2.227 m dpl), gunung Lingker (2.278 m dpl), gunung Pundak Lembu (2635 m dpl) gunung. Jantur (2.705 m dpl) gunung Ider - Ider (2.527 m dpl) dan gunung Mungal (2.480 m dpl).

Dalam kelompok gunung Semeru terdapat beberapa pegunungan, yaitu:
Gunung. lanang (2.313 m dpl) gunung Ayek-ayek (2.819 m dpl) gunung Pangonan Cilik (2.833 m dpl) gunung Keduwung (2.334 m dpl) gunung Jambangan (3.020 m dpl) gunung Gentong (1.951 m dpl) gunung Widodaren (2.000 m dpl) gunung Kepolo (3.035 m dpl) gunung Malang (2, 401 m dpl) dan gunung Semeru (3.676 m dpl).

Kawasan hutan di pegunungan Semeru memiliki banyak sungai dan garis lava vulkanik yang dekat dari aktifitas Semeru. Dari semua aktifitas Semeru tersebut, banyak ditemukan batu-batu dan pasir vulkanik. Bila dilihat dari arah selatan, Gunung Semeru terlihat seperti sebuah kerucut yang sempurna dan indah, dengan lereng timur lebih landai daripada di bagian baratnya. Pada ketinggian 2.000 m dpl. Kemiringannya terlihat sangat curam dengan gradien lebih dari 35.

Daerah ini merupakan daerah yang produktif, karena berbagai hal seperti batu vulkanik, kerikil, pasir, abu, awan panas, dan lava yang dimuntahkan melalui kawah. Karena hal ini pula membuat daerah ini cenderung kekurangan vegetasi. Pada ketinggian 1000-2000 m dpl, kemiringannya tidak terlalu curam dan terdapat endapan material yang cukup besar. Karena bagian utama dari daerah ini bersumber dari Gunung Semeru, karenanya kondisi vegetasi yang ada mulai padat dan bervariasi. Pada ketinggian 1.000 m dpl ke bawah, terdapat daerah yang semakin landai dan rendah dan mulai terdapat pemukiman dengan lahan yang subur untuk pertanian.

Next Prev