Kondisi Biologis

Berdasarkan ketinggian tempat dan suhu , formasi hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dibagi dalam 3 zone yaitu;

1. Sub Montane (750 - 1.500 dpl)

pada zona ini tergolong tipe hutan hujan tropis dataran rendah sampai pegunungan yang mempunyai tingkat keaneka-ragaman jenis dan kerapatan yang tinggi. Hutan ini merupakan hutan primer yang bisa dijumpai di bagian Semeru Selatan, Semeru Timur dan Semeru Barat yang merupakan zona inti taman nasional.

2. Montane (1.500 - 2.400 m dpl)

pada hutan ini sebagian besar merupakan hutan primer yang keanekaragaman jenisnya sudah mulai berkurang dan jenis tumbuhannya merupakan tumbuhan pionir yang tidak dapat hidup di bawah naungan

3. Sub Alpin (2.400 m dpl keatas)

pdi zona ini hanya terdapat pohon-pohon kerdil yang sedikit jenisnya, antara lain mentigi gunung ( Vaccinium varingifolium ), kemlandingan gunung ( Albizia lophanta ), dan edelweiss ( Anaphalis javanica )

Flora Dan Fauna

Di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terdapat kurang lebih 600 jenis flora, dan yang banyak dijumpai antara lain: mentigi (Vaccinium varingaefolium), akasia (Acacia decurrens), kemlandingan gunung (Albitzia lophanta), cemara gunung (Casuarina junghuniana) dan adas (Funiculum vulgare). Begitu juga di hutan Semeru bagian selatan terdapat 157 jenis anggrek seperti Malaxis purpureonervosa, Maleola witteana dan Liparis rhodochila. Di samping jenis-jenis di atas terdapat pula jenis tumbuhan pegunungan Tengger di antaranya pakis uling (Cyathea Tenggeriensis), putihan (Buddleja asiatica), senduro (Anaphalis sp.) dan anting-anting (Fuchsia magallanica),jamuju (Dacrycarpus imbricatus), cemara gunung (Casuarina sp.), eidelweis (Anaphalis javanica), berbagai jenis anggrek dan jenis rumput langka (Styphelia pungieus).

Untuk Fauna, terdapat sekitar 137 jenis burung, 22 jenis mamalia dan 4 jenis reptilia di taman nasional ini. Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional ini antara lain luwak (Pardofelis marmorata), rusa (Cervus timorensis ), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak ), ayam hutan merah (Gallus gallus), macan tutul (Panthera pardus ), ajag (Cuon alpinus ); dan berbagai jenis burung seperti alap-alap burung (Accipiter virgatus ), rangkong (Buceros rhinoceros silvestris), elang ular bido (Spilornis cheela bido), srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), elang bondol (Haliastur indus), dan belibis yang hidup di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.