Museum Museum Mandilaras Kabupaten Pamekasan

Untuk diketahui  bahwa “Museum Mandhilaras” lahir  bersamaan dengan berdirinya  Kantor  Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan hal tersebut terjadi karena  adanya perubahan Struktur Organisasi Baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan  pada  Tahun 2008.  Kantor  Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan dapat disingkat ( DISPORABUD) mempunyai  organ tubuh dalam organisasinya  antara  lain :  KEPALA DINAS  -  BIDANG TATA USAHA – BIDANG PEMUDA – BIDANG OLAHRAGA  DAN BIDANG  KEBUDAYAAN, kemudian selanjutnya  untuk di ketahui  Bidang Budaya mempunyai  2 (dua) seksi  yaitu ;

1.    Seksi  Kesenian dan Nilai-nilai Sejarah – dijabat  oleh seorang pejabat  eselon IV/A disebut Kepala Seksi ( Kasie), oleh ; Halifaturrahman.SPd,  kemudian
2.    Seksi  Pemeliharaan dan Pelestarian Kepurbakalaan dijabat  oleh seorang pejabat  eselon IV/A disebut Kepala Seksi ( Kasie), Oleh ;  Sonny Budiharto.SH, M.Si

Seksi  Pemeliharaan dan Pelestarian Kepurbakalaan mempunyai  TUPOKSI ; Menginfentarisir, menggali, merawat, memelihara, benda  cagar budaya / benda  peninggalan  bersejarah ataupun benda  yag mengandung nilai sejarah Kabupaten Pamekasan dan  Madura  pada  umumnya. Berangkat  dari  itulah Seksi  Pemeliharaan dan Pelestarian Kepurbakalaan  mulai  menyusun/ merencanakan  program Kepurbakalaan yang sebelumnya  tidak ada  yang menangani secara spesifik  salahsatunya  adalah pendirian Museum, Alhamdulillah tahapan demi tahapan  seseuai perencanaan  Museum dapat terwujud walaupun masih  dalam wujud sebagai  museum perintis. Namun demikian museum diharapkan danya perlakuan khusus  sehingga  diarahkan / dimaksudkan adanya  percepatan pembangunan sehingga masyarakat  dapat  dengan segera  mempunyai  Museum sesuai standarisasi permuseuman setara dengan museum yang telah lama  berdiri  di Kabupaten / Kota di   wilayah Provinsi Jawa  Timur.

 “Museum Mandhilaras” Kabupaten Pamekasan lahir ditengah-tengah masyarakat yang telah dipenuhi oleh dahsyatnya  gelombang globalisasi ekonomi dan tekhnologi, namun Alhamdulillah Masyarakat  Kabupaten Pamekasan mulai  dari tahap  perencanaan  sampai Lounchingnya   “Museum Mandhilaras” telah mendapat dukungan  masyarakat yang cukup, namun demikian pula tidak jarang   nada-nada  minor  masyarakat  terhadap  “Museum Mandhilaras”  juga mewarnai perjalanan perintisan Museum di Kabupaten Pamekasan. Adapun Klasifikasi “Museum Mandhilaras” sebenarnya masih jauh dari sempurna/belum layak  untuk disebut  sebagai “ Museum”  karena beberapa factor vital  seperti  :

  1. Bangunan/ gedung yang digunakan sampai saat ini
  2. SDM tenaga  kerja museum  ( non basic permuseuman)
  3. Skala pengadaan koleksi Museum tereliminer  factor  kebijakan internal
  4. Sarana prasarana  penunjang lainnya
  5. Dll