Kondisi Umum

Kawah Ijen merupakan danau sulfur yang memiliki luas sekitar 54 hektar, dengan ketinggian permukaan kawah sekitar 2.148 m di bawah permukaan laut, bibir kawahnya memiliki ketinggian 238 m di atas permukaan laut dan memiliki kedalaman 200 m. Danau vulkanik ini mengandungsekitar 36.000.000 m air asam yang sangat panas.

Dari segi iklim, Kawah Ijen memiliki jenis iklim tipe C dan D, menurutSchmidt dan Ferguson, yaitu iklim dengan curah hujan rata-rata 1500 - 4000 mm/tahun. Sedangkan, di sebelah selatan memiliki curah hujan rata-rata 3000-5000 mm/tahun dan suhu udara minimum mencapai 2 derajat Celcius dan maksimum 18 derajat Celcius. Keadaan geografis dan topografi disekitar Kawah Ijen memungkinkan untuk tumbuhnya beberapa jenis tumbuhan seperti rerumputan, anggrek, cemara gunung, jamuju, eidelweis dan beberapa tanaman lain. Keindahan alam yang ada di sekitar Kawah Ijen tidak akan sempurna tanpa adanya dukungan dari keindahan gunung-gunung yang mengelilinginya, seperti Gunung Raung, Gunung Merapi, Gunung Papah, dan Gunung Widodaren.

Ditambah lagi, sebagai obyek wisata tambahan di sekitar Kawah Ijen juga terdapat perkebunan kopi, yang tepatnya terletak di kaki gunung ijen, pemandian air panas Blawan, Air Terjun Damar Wulan, Pondok Raja dan Kawah Wurung. Semuanya indah dan menawarkan pesona alam yang memukau.

Akses Menuju Lokasi

Untuk mengeksplor kawasan Kawah Ijen dengan total, dibutuhkan stamina yang kuat dan sehat, karena semua lokasi kebanyakan ditempuh dengan berjalan kaki. Bagi mereka yang ingin mendaki Kawah Ijen, akses jalan bisa ditempuh dalam 3km dari Pal Tuding. Pal tuding merupakan area pemberhentian sebelum manaiki wilayah Ijen. Di pal tuding, terdapat camping ground, asrama dan kantor penerangan taman nasional, di mana para pendaki bisa mendapatkan info lengkap seputar keselamatan sebelum mendaki kawah.

Jalan di sekitar kawah sangatlah curam dan menanjak, dengan melewati tepian hutan yang dapat dengan mudah diikuti. Perjalanan ini dapat ditempuh sekitar 90 menit. Para pengunjung bisa berjalan di sepanjang bagian atas kawah, atau turun ke tepi danau yang sempit yang biasa dilalui para penambang saat mengambil belerang. Untuk menuju Kawah Ijen bisa ditempuh melalui 2 jalur yaitu, barat dan timur. Para pendaki lebih banyak memilih jalur barat, karena terbilang mudah dan hanya memerlukan waktu 1,5 jam dari ujung jalan menuju tepi danau. Dengan rute sebagai berikut:

  • Surabaya - Bondowo 191 Km dengan bus
  • Bondowoso - Sempol 165 Km dengan bus
  • Sempol - Banyupait 14 Km dengan bus
  • Banyupait - Paltuding 4Km dengan mobil
  • Paltuding - Kawah Ijen 3 Km dengan jalan kaki

Sedangkan untuk jalur timur, memiliki rute sebagai berikut:

  • Denpasar - Banyuwangi 140 Km dengan bus / ferry
  • Banyuwangi - Jambu 18Km dengan mobil
  • Jambu - Kawah Ijen 21 Km dengan berjalan kaki

Dibutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dengan jalan kaki dari desa Jambu ke Kawah Ijen, dan keadaan jalan yang licin dan berbahaya. Waktu yang disarankan untuk berkunjung ke Kawah Ijen adalah sekitar April - Oktober, karena dalam waktu-waktu ini merupakan musim kemarau dan jalanan di sekitar lokasi tidak licin dan lebih aman.